Senin, April 07, 2014
Ruang.
Sabtu, Februari 01, 2014
Naina, dan masa lalu.
Senin, Januari 06, 2014
Song 27: whenever you call.
Love wandered inside
Stronger than you
Stronger than I
And now that it has begun
We cannot turn back
We can only turn into one
I won't ever be too far away to feel you
And I won't hesitate at all whenever you call
And I'll always remember the part of you so tender
I'll be the one to catch your fall whenever you call
And I'm truly inspired finding my soul there in your eyes
And you have opened my heart and lifted me inside
By showing me yourself undisguised
And I will breathe for you each day, comfort you through all the pain
Gently kiss your fears away
You can turn to me and cry, always understand that I
Give you all I am inside
And I'll always remember the part of you so tender
And be the one to catch your fall whenever you call
Whenever you call
Song 26: Beast In Air, Beast In Water
You and me we're both the same.
Given a chance you'd wanna be free.
Aside from food and sleep,
I know we can find time to teach the old ways to the young,
And keep our story.
The sand feels like we're walking on balloons.
The air is stairs, our eyes are bright.
You said I still feel queasy after you woke me up,
As our fire begins to roar,
"I cannot help this feeling, I've seen this all before,
but something's different."
"Tell me that you came for me!
Cuz I've been waiting for you.
Tell me you can hear what I'm saying.
Cuz it's a long walk back to town,
And I'm a far cry from the old me.
And I'm a far cry from the old me."
I recall your sense of urgency,
When you heard of this place.
You knew neither crevice nor hole
could conceal you like you'd planned.
And you can paint your face here, any color you'd like.
Cuz there's a divide between this world I found,
and the weariness of our old one.
"Tell me that you long for me,
That you share all of my troubles.
You get all the voices in my head are yelling!
And my friends can't hear a thing,
and I'm a far cry from the old me.
I'm a far cry-"
Your secret's safe with me..
Sabtu, Oktober 26, 2013
Semalam. Bersama Adrian.
segini
Aku sudah terjatuh
Kamu, tidak ?
Segini saja ?
Aku sudah jauh,
Kamu, tidak ?
Benar-benar
Segini saja ?
Aku berharap,
Kamu, tidak ?
Yasudah
Segini saja,
Aku menyerah.
Kamu, sudah ?
Jumat, Oktober 25, 2013
Pantai, untuk Naina.
Viani satu-satunya sahabat Naina, gadis itu memiliki lengkung rahang tegas dengan gigi yang dipagari berwarna putih. Hidungnya pesek, tapi matanya bagus, sudut bibirnya pun melengkung dengan sempurna. Dengan postur tubuh yang juga mendekati sempurna, dia bisa dibilang cantik. Karna dia memang cantik.
Viani memerhatikan pakaian yang dipakai Naina, kemeja putih panjang transparan yang memperlihatkan bikini hitam dibaliknya, memperlihatkan postur tubuh Naina yang memiliki perut rata dan dada yang hampir sama rata.
"Apa yang bikin lu ga pede pake ginian di pantai lain ? Dada lu? Harus banget di pantai private dengan harga hampir sejuta cuma buat masuk dan makan-makanan kaya gini?" Viani masi tidak mengerti dengan sahabatnya yang satu itu. Dengan tubuh sebagus itu dia tidak percaya diri memakai bikini dan dilihat orang banyak.
"Bukan masalah ga pede karna punya dada kecil ya, bule juga ga semua punya dada gede kan tapi pede-pede aja pake bikini. Gue ga pede kalo harus dilihat banyak orang"
Finn's beach di Bali memang private, harus membayar lima ratus ribu rupiah per orang untuk masuk ke pantai dan menikmati makanan plus minuman seharga itu. Untuk ke pantai nya pun menggunakan kereta gantung yang dioperasikan secara manual. Di pinggiran pantai disejajarkan tempat berjemur, dan terdapat cafe dari bambu yang cukup besar dengan berbagai macam makanana dan minuman. Kebanyakan memang beer dan makanannya hanya pasta.
Naina dan Viani memilih duduk dikursi paling dekat dengan bibir pantai, mereka memutuskan untuk makan siang sebelum bermain air dan menikmati ombak. Hari itu lumayan sepi, hanya ada dua pasang bule bersama mereka disana.
"Gue pengen banget kesini sama Adrian, Vi"
"Ya ajaklah, emang dia ga mau?"
"Gue yang ga berani ajak karna gue terlalu takut buat ditolak"
"Masi aja sih lu takut ditolak sama pacar sendiri"
Naina meneguk es coklat di gelas super besar, pikirannya melayang ke Adrian. Cowo berlesung pipi dengan hidung mancung serta alis yang tebal, dan bila tersenyum gigi kelincinya akan terlihat manis diantara lesung pipinya. Cowo yang sudah setahun ini menjadi pacarnya.
"Alesan lain gue memilih pantai ini karna disini tenang, gue ga mesti rebutan sopt bagus dipantai sama orang-orang ga jelas" lanjut Naina.
"Dan lu ga mau orang-orang ga jelas itu liat bentuk badan lu pake bikini? Haha"
"Betul sekali, hahaha"
Dua gadis itu menghabiskan waktu mereka di tepi pantai, sekedar duduk di bibir pantai menunggu ombak sambil tetap bercengkrama. Naina masi menggunakan kemeja putih transparannya yang sekarang menempel membentuk lekuk tubuhnya, bikini hitam nya semakin tampak. Dia masih mengucir rambut coklatnya dengan anak rambut yang berantakan dibagian wajah. Sambil sesekali tertiup angin.
Kamar Naina.
Diatas kasur yang lebar dan terlihat empuk dengan bed cover putih diatasnya, notebook Naina memainkan playlist secara random, ada beberapa novel berserakan, kacamata berframe kotak berwarna coklat favorite Naina juga tergeletak disana. Dipinggiran kasur, ada mug putih bertulis 'serendipity' dengan sisa cappuccino dipinggirannya. Tapi isinya kosong.
Songbird-nya Sung Ha Jung mengalun lembut. Naina sedang berdiri didepan rak bukunya yang bercat putih, menempel terbuka di dinding kamarnya yang berwarna pastel. Dia terlihat mencari sesuatu, sebuah novel lama yang tiba-tiba muncul dikepalanya beberapa menit lalu.
Sudah lebih setengah jam, Naina tidak menemukannya. Dia memilih duduk di sofa depan televisi yang juga menempel di dinding, tepat disebelah rak bukunya. Gadis berambut coklat sebahu itu mulai mengingat-ingat, apakah novel tersebut dipinjam atau memang hilang.
Matanya menyapu seluruh ruangan. Barangkali novel itu terselip disana. Tapi tetap saja dia tidak menemukan apapun. Dia menghela nafas, kemudian bangkit. Membuka pintu balkon, setelah tangan kirinya meraih gitar akustik kesayangannya. Dia memilih duduk diatas ayunan bambu yang digantung menghadap langit dan memainkan gitar, memetikkan jarinya yang agak kasar untuk memainkan lagu favoritnya. Serendipity milik Albert Posis.
Satu hal yang membuat Naina mencintai kamarnya, dia selalu tau apa yang harus dia lakukan disana.
Sudut cafe. Naina.
Cangkir cappuccino yang sudah 2 kali berganti di sudut meja pun mulai kosong, meninggalkan bercak-bercak coklat didasarnya. Ketika Naina ingin meminumnya tanpa sadar tidak ada yang masuk kedalam mulut mungilnya, dia berdecak kesal. Kemudian melambaikan tangan kepada waiters untuk memesan secangkir lagi.
"Lagi, Mba Nai?" Waiters yang sudah hapal betul dengan langganan cafe tempatnya bekerja ini pasti juga hapal betul dengan Naina. Naina hanya menggangguk sambil terus memandang serius notebooknya, entah apa yang dia lihat hingga waiters itu kembali dengan secangkir cappuccino ekspresi Naina bahkan tidak berubah.
"Mba Nai serius banget mba, liat apa sih?" Waiters itu mendekati Naina, menengok ke notebook dan mendapati apa yang Naina lihat.
Foto wajah seorang gadis berambut panjang sedang tertawa dengan seorang laki-laki yang juga sedang tertawa memamerkan lesung pipi di kedua pipinya, seperti pasangan bahagia. Pikir waiters itu.
"Mba Nai dari tadi liatin foto ini mba? Emang itu siapa mba?" Gerimis diluar membuat cafe itu tampak sepi, hari pun sudah mulai gelap.
"Yang cowo ini pacarku, dan ini sahabatnya" jelas Naina, ekspresinya tetap tidak berubah, serius dan datar. Matanya juga masih stuck di layar notebook.
"Kenapa mba Nai pandangin terus?" Waiters itu semakin penasaran, dia memandang wajah Naina. Gadis yang selalu dilihatnya setiap sore di sudut cafe ini, yang selalu memesan bercangkir-cangkir cappuccino, yang selalu datang sendiri.
"Mereka sumber inspirasiku, setiap ngeliat foto mereka lagi seneng bareng-bareng, aku kaya nemu kekuatan buat nulis, semuanya ngalir gitu aja"
Wajah waiters itu bingung, dia ingin bertanya lagi tapi mengurungkan niatnya ketika dia melihat Naina menutup notebooknya, pandangan Naina beralih ke jendela yang basah oleh gerimis.
"Because sometimes, a broken heart gets me inspired to write" ucap Naina.
Waiters itu melihat senyum di wajah Naina yang terpancar dari jendela. Dia tertegun, kenapa masih bisa Naina berkata seperti itu sambil tersenyum dengan sangat manis. Senyum itu terlihat tulus saat Naina berbalik menatapnya, lalu Naina meminum habis secangkir cappuccino yang hampir dingin.
Selasa, Oktober 22, 2013
Ga peduli itu susah, tapi bukan berarti ga bisa.
itulah sebabnya ada katakata
"If you'll never try you'll never know"
belom juga di coba uda bilang ga bisa.
dasar manusia.
Ada orang yang pengen banget ga peduli sama sesuatu yang ngeganggu dia.
Dia berusaha ga peduli, tapi ga bisa.
Berkali-kali dicoba, tetep aja ga bisa.
Karna mungkin peduli itu bukan masalah logika, tapi masalah hati.
Kalo masalah ginian, gimana dong?
Itulah kenapa orang hebat harus make dua-duanya, logika sama hati.
Saat memilih untuk ga peduli, pikirkan:
Yang kita peduliin, peduli sama kita ga?
Dan kemudian, pasti bisa buat ga peduli.
"Hati itu bisa dibohongi, jadi jangan pernah mengikuti kata hati"
-seorang sahabat-
Selasa, Oktober 15, 2013
naina.
Kamis, September 19, 2013
Song 25: ONE CHANCE .
Don't understand how you go on drive me
So crazy, is all that I really do
from a certain about you
maybe it's the smile on your face
Seems like yesterday
we'd talk for hours each night
felt like you we're by my side
why did things have to change
you started avoiding me .
Continue to ignore me, and i don't know why, don't know what happened .
Though things we're going well,
Got me saying what the hell,
Don't hold back, just be true your heart
And let me give you my all ..
All i want to do, is turn your world around
Show you what i'am about .
Girl, well make it through
Turn your dreams into reality, last long eternity .
move on, forget your past .
Cause it's us that will last
I promise you that
Let me be the one you'll run to
Never gonna hurt you
Give me one chance to be with you
With you .
Just give me one chance to be with you .
Maybe you're afraid to get hurt again
Your heart can't with stand the pain .
But listen to what i'm saying, believe me this is destiny .
Pull all of your faith in me and i know that we'll be okay
Why push me away and think i'm like all other guy
and think my words are lies, no don't be afraid
those are lies in your mind, quit being in deny .
Girl I know how you really feel, you know you feel the same way
quit playing the games on me,
what we have is real, and felt this way before
I'm forever yours ..
All i want to do is give you happiness
cause you deserve the best
I say we'll make it through
take you anywhere you wanna be
long at it's you and me
I see forever right in your eyes
you my once in alife time
i want you to be mine
let me show you that my love true
cause i'm so into you
give me one chance to be with you
with you..
just give me one chance to be with you