Seiris luka pembasuh asa
Menghantar rasa kerelung jiwa
Wahai kamu sang pemuja
Pesona apa yang kamu bawa ?
Beralun-alun nada kau dendangkan
Bersyair-syair puisi kau senandungkan
Lantas apakah memperdayakan ?
Atau memang rasaku tak tergoyahkan ?
Menutup mata kemudian hati
Mereka datang dan pergi silih berganti
Tak tertahan dan mulai menepi
Kemudian, sunyi
Terus menerus begitu,
Entah sampai kapan penantian menjadi ratu
Wahai pemujaku, maafkan aku .
-uwaw-
0 komentar:
Posting Komentar