Jumat, Oktober 25, 2013

Pantai, untuk Naina.

write by uwah uswahasanah di 3:03 PM
"Jadi lu sengaja milih pantai ini biar bisa make pakean kaya gitu?" Ucap Viani kepada gadis berambut coklat sebahu yang mengucir rambutnya dan menggunakan kacamata hitam bermotif bunga berwarna gelap, yang hanya menanggapi dengan senyum. Gadis itu siapa lagi kalau bukan Naina.

Viani satu-satunya sahabat Naina, gadis itu memiliki lengkung rahang tegas dengan gigi yang dipagari berwarna putih. Hidungnya pesek, tapi matanya bagus, sudut bibirnya pun melengkung dengan sempurna. Dengan postur tubuh yang juga mendekati sempurna, dia bisa dibilang cantik. Karna dia memang cantik.

Viani memerhatikan pakaian yang dipakai Naina, kemeja putih panjang transparan yang memperlihatkan bikini hitam dibaliknya, memperlihatkan postur tubuh Naina yang memiliki perut rata dan dada yang hampir sama rata.

"Apa yang bikin lu ga pede pake ginian di pantai lain ? Dada lu? Harus banget di pantai private dengan harga hampir sejuta cuma buat masuk dan makan-makanan kaya gini?" Viani masi tidak mengerti dengan sahabatnya yang satu itu. Dengan tubuh sebagus itu dia tidak percaya diri memakai bikini dan dilihat orang banyak.

"Bukan masalah ga pede karna punya dada kecil ya, bule juga ga semua punya dada gede kan tapi pede-pede aja pake bikini. Gue ga pede kalo harus dilihat banyak orang"

Finn's beach di Bali memang private, harus membayar lima ratus ribu rupiah per orang untuk masuk ke pantai dan menikmati makanan plus minuman seharga itu. Untuk ke pantai nya pun menggunakan kereta gantung yang dioperasikan secara manual. Di pinggiran pantai disejajarkan tempat berjemur, dan terdapat cafe dari bambu yang cukup besar dengan berbagai macam makanana dan minuman. Kebanyakan memang beer dan makanannya hanya pasta.

Naina dan Viani memilih duduk dikursi paling dekat dengan bibir pantai, mereka memutuskan untuk makan siang sebelum bermain air dan menikmati ombak. Hari itu lumayan sepi, hanya ada dua pasang bule bersama mereka disana.

"Gue pengen banget kesini sama Adrian, Vi"

"Ya ajaklah, emang dia ga mau?"

"Gue yang ga berani ajak karna gue terlalu takut buat ditolak"

"Masi aja sih lu takut ditolak sama pacar sendiri"

Naina meneguk es coklat di gelas super besar, pikirannya melayang ke Adrian. Cowo berlesung pipi dengan hidung mancung serta alis yang tebal, dan bila tersenyum gigi kelincinya akan terlihat manis diantara lesung pipinya. Cowo yang sudah setahun ini menjadi pacarnya.

"Alesan lain gue memilih pantai ini karna disini tenang, gue ga mesti rebutan sopt bagus dipantai sama orang-orang ga jelas" lanjut Naina.

"Dan lu ga mau orang-orang ga jelas itu liat bentuk badan lu pake bikini? Haha"

"Betul sekali, hahaha"

Dua gadis itu menghabiskan waktu mereka di tepi pantai, sekedar duduk di bibir pantai menunggu ombak sambil tetap bercengkrama. Naina masi menggunakan kemeja putih transparannya yang sekarang menempel membentuk lekuk tubuhnya, bikini hitam nya semakin tampak. Dia masih mengucir rambut coklatnya dengan anak rambut yang berantakan dibagian wajah. Sambil sesekali tertiup angin.

0 komentar:

Posting Komentar

 

PISTANTHROPHOBIA Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos