aku tak pernah menyangka.
wanita itu.
begitu terluka karena mencintaimu.
berpura tegar untuk terlihat bahagia.
wanita itu.
semakin dia menbencimu.
tanpa dia sadari,
dia semakin mencintaimu.
bagaimana bisa?
dia begitu membenci janji,
tidak mempercayai cinta,
tapi memilih untuk bersama orang lain.
wanita itu.
membuat cerita cinta baru.
diatas luka hatinya.
menipu hati-hati lain.
menggores banyak luka
kemudian berjalan dengan anggun
dengan dagu terangkat,
seolah semuanya baik-baik saja.
wanita itu.
yang membuatmu pernah bertekuk lutut
yang membuatmu terjatuh begitu dalam
yang membuatmu menoreh luka dimanapun
bahkan belum sembuh dari sakitnya
dan kini, dia menyebarkan lukanya
kepada pria-pria yang bertekuk lutut padanya
mereka, pria-pria itu. terluka sepertimu
dan wanita itu.
dia tidak peduli.
asal bisa menutup lukanya.
dia tidak akan berhenti.
dia akan terus menyakiti,
sampai akhirnya dia melihatmu bertekuk lutut
lagi.
dihadapannya.
dan saat itu terjadi,
wanitamu.
wanita-wanitamu.
yang kau tinggalkan untuk wanita itu.
akan menjelama,
menjadi bayangan-bayangan wanita itu.
dan mereka.
akan menjadi wanita-wanita berdagu terangkat.
menjadi kuat diatas luka mereka.
untuk menyebar luka dihati-hati yang lain.
dan pada akhirnya, semua luka itu menjadi tanggung jawabmu.
karna tanpa kamu sadari.
kamu lah sang pencipta luka.
Rabu, September 03, 2014
Sabtu, Juli 26, 2014
A perfect nightmare.
2.10 am.
I wake up. With a broken-heart
I know what you did, with her.
Even i don't want to know. For sure.
But, I know.
I saw what you did, with her.
You kissed her forehead when her sleep in your arms.
And taked a picture.
Something that you never did to me.
You have anniversary-celebrate with her.
And, your favorite number to be her favorite too.
Does she know about that number?
I don't think so.
She's don't know, or she's don't care.
I just think about something.
The truth is you never love me, from beginning.
You're a perfect liar.
You lie to me.
You lie to yourself.
I saw what you did, with her.
In my dream.
Tonight.
And its to be a perfect nightmare.
-art of july, 2014-
Senin, Juli 21, 2014
You know what ?
When nobody care, i just wanna talk to you.
Because i think, its just you the only one who care about me.
I think.
But i know, i was wrong.
There is no you.
No somebody out here.
Nothing.
I'm alone, lonely.
Here. There. Everywhere.
So pathetic.
Yes. I'm.
I'm crying, inside.
But i'm happy, outside.
Can't sleep.
I can't sleep. Every night.
Tidak tau pasti apa yang membuatku terjaga.
Perasaan-perasaan itu.
Ketakutan-ketakutan itu.
Bahkan kerinduan-kerinduan itu.
Semuanya berbaur, menjadi kemungkinan-kemungkinan yang menjadi sebab dan akibat.
Iya. Aku terlalu banyak berpikir.
Memikirkan bagaimana jika.
Memikirkan, mungkinkah?
Atau, apakah sebenarnya..?
Iya. Aku terlalu banyak berpikir.
Seperti mendulang air laut dan menjadikannya air tawar.
Tidak akan pernah selesai.
Seperti menghitung bintang.
Menghitung pasir di pantai.
Bahkan seperti menunggu ombak berhenti selamanya.
Apakah mungkin?
Apakah aku merindukanmu?
Berbicara disetiap malam,
Menuangkan semua gundah, resah, ketakutanku.
Melupakan semua kesedihan karna aku bahagia dengan hadirmu.
Apakah aku merindukanmu?
Yang memberikan kata-kata penguat asa.
Yang kadang membuatku berharga bahwa aku dicinta.
Membuatku berarti bahwa aku ada.
Dan aku bahagia.
Apakah aku merindukanmu?
Merindukan tawa kita.
Yang sekarang menjadi tawamu dan tawanya.
Entahlah. Akupun tak mengerti.
Kenapa hidup menjadi serumit ini.
Aku kehilangan.
Segalanya.
Aku merindukan.
Semuanya.
Mungkin.
Mungkin saja.
Aku tidak merindukanmu.
Aku hanya merindukan kenangan.
Kenangan dimana aku merasakan bahagia.
Bisa tertawa, merasakan cinta.
Walau meski hanya sementara.
Aku sudah berjalan sejauh ini.
Salahku meninggalkan bahagia tak bersamaku.
Tapi aku tak mungkin kembali dan menjemputnya.
Aku harus menemukannya.
Kebahagian yang baru.
Didepan sana.
Meski harus menghitung bintang dan menantikan ombak berhenti.
Aku akan terus berjalan.
Meski tanpamu.
Ah.
Lagi-lagi kamu.
Aku selalu lupa bahwa aku membencimu.
Sama lupanya bahwa dihidupku pernah ada sosok sepertimu.
I can't sleep.
I can't sleep.
I can't sleep.
I lost my pill. Like, I lost you.
Or, i never had it (or you) before.
I trying hard to moving on.
And you know that.
Its not about you.
Selasa, Juli 08, 2014
sedikit sentilan Tuhan.
dimasa bedrest yang berminggu-minggu lamanya, karena luka dibagian kulit terluar itu sembuhnya emang lama. dan memastikan daya tahan tubuh kuat untuk beraktivitaspun juga ga sebentar.
jadilah hampir 2 bulan saya tidak kekampus. baik co-ass maupun kuliah s2.
so far untuk co-ass (harusnya) absen ga gitu ngaruh, karena cepat\lambat dan banyak\sedikitnya kerjaan yang dikerjakan untuk cepet lulus adalah dari kemauan, kerajinan, dan ketelatenan mahasiswa itu sendiri dalam mengerjakan pasien. saya optimis kok bisa ngejar ketinggalan banyak pekerjaan. ehem
tapi untuk s2? uts masi bisa ujian susulan, katanya. tapi ternyata untuk salah satu mata kuliah absen berpengaruh,dan jadilah seperti yang saya ceritakan sebelumnya.
selain itu, s2 punya banyak sekali tugas individu.
beberapa tugas sempat di handle oleh sahabat terbaik saya, itupun karena saya masi di opname dan ga bisa ngapa-ngapain.
sekarang? saya cuma bedrest dan bisa berpikir kok untuk ngerjain tugas selanjutnya sendiri.
dari sinilah kisah bermula....
grup anak s2 magister hospitality uda berkoas-koar ada tugas kelompok, tugas individu dan tugas uas yang take home. tanggal 4 paling lambat dikumpul.
dasar anaknya pemalas, dan kebiasaan ngerjain tugas H-1 ya gitu, kek saya.
leha-leha aja kerjaannya, bedrest cuma makan tidur nonton tv.
setelah tiba tanggal 4, barulah semangat muncul untuk mengerjakan semua tugas.
bahkan lebi berkobar dari semangat 45, sambil makan minumpun tetep ngerjain tugas.
hingga akhirnya..
seteguk air putih tmpah diatas mouse touch laptop, tugas yang 85% itu hilang bersamaan dengan mati totalnya laptop.
kebayang kan? panik.
ambil hairdryer ngeringin daerah yang kemasukan air. dengan tololnya emang, kek ngaruh aja.
langsunglah diemin laptop. beberapa menit nyalain. ALHAMDULILLAH nyala!
seneng setengah mati.
eh
eh
eh
layarnya tetiba kek channel rusak, banyak semut dan BLANK! BIRU. bunyi kresek-kresek kek sound system rusak. akhirnya dengan pasrah cabut kabel.
makanya, jangan suka menunda-nunda pekerjaan.
sama kek nunda-nunda sholat untuk hal yang ga penting, jatuhnya ga bahagia.
katanya sih gitu.
pokonya menunda-nunda pekerjaan itu ga baik.
wah, semua orang juga tau keleus.
iya semua orang tau.
emang semua orang lakuin?
tau doang mah anak tk juga tau.
kalo tau harus dilakuin.
jangan nunggu dapet musibah baru sadar.
dapet sentilanlah dari Allah kek saya :( huhu
disatu sisi lagi saya bersyukur sih.
segitu perhatian Allah sama kita, kalo kita sadar disetiap pelajaran hidup yang kita dapet itu memang campur tangan Allah.
coba deh renungin lagi kenapa kita begini, begitu.
pasti karna ada sesuatu yang kita lakukan sebelumnya.
karna mungkin benar adanya.
-apa yang kita tanam, itu yang kita tuai-
;')
bad or good news, think positive :)
hari ini saya dapat kabar dari kampus S2 saya, bahwa saya ga bisa mengikuti ujian akhir semester suatu mata kuliah. dikarenakan belum ikut ujian tengah semester, dan ga mengikuti kuliah sebanyak 6x pertemuan. dan itu karena saya sakit. 3 minggu opname dan 3 minggunya bedrest.
setelah memohon-mohon diberi kesempatan, tetep aja ga dikasih. saya diminta untuk mengulang mata kuliah tersebut di term selanjutnya. ada betulnya sih, buat apa saya kuliah kalo ga ngerti isi mata kuliahnya. otak lagi bener sih nulis ini. hehe.
fyi. saya sekarang udah term 3, dimana masa studi s2 ini cuma 4 term. dimana term 4 isinya (katanya) cuma bikin thesis. dan, entah bisa dibilang kabar baik atau buruk. mata kuliah tersebut diatas hanya akan ada 2 term lagi. kalo dihitung ya ada di term 6. pertanyaannya adalah:
kapaaaan saya lulus S2 hanya karena sebuah mata kuliah ? :((
pengen nangis uda ga bisa juga. jadi yaudalah pasrah.
ga tau kenapa juga tiba-tiba mikir kalo bikin thesis ga mungkin kelar 1 term. jadi yauda hikmahnya mungkin bisa punya banyak waktu buat mikirin thesis ditengah-tengah koas yang mulai menggila karena diburu waktupun.
saya anaknya gitu sekarang.
kalo ada apa-apa selalu mikir penyebabnya kenapa ya bisa begini begitu.
juga mikir, hal positif yang didapet tuh apa.
semenjak kejadian kemaren sih.
kejadian apa hayo? haha.
next saya akan menceritakan kenapa :)
Senin, Juli 07, 2014
Perempuan-perempuan.
Perempuan-perempuan yang membuatku iri,
Kini aku mengerti
Apa yang membuat mereka mampu berdiri
Tak peduli seberapa besar luka di hati
Mereka perempuan-perempuan pintar
Mengenal bagaimana dirimu dibelakang layar
Dan aku sadar
Engkau bukan tempat yang pantas untuk bersandar,
Mereka perempuan-perempuan yang hebat.
Karena tak perlu banyak debat
Mereka membuatku berpikir cepat
Engkau hanya membuat penat.
Dan mereka, perempuan-perempuan yang hampir membuatku gila.
Kini membuatku membuka mata.
Benci yang dulu ada kini sirna.
Dengki yang membuat putus asa,
Pun sudah tidak ada.
Kalau bukan karena mereka,
Aku masi bersedih dalam nista.
Dalam singgasanamu yang fana.
Minggu, Juli 06, 2014
you said we're friend ? no. we are perfect stranger. forever stranger.
semoga kamu membaca ini. semoga.
"yes, i would die for ya, baby. but you won't do the same. if my body was on fire, you'd watch me burn down in flames. you said you loved me, you are liar. cause you never, ever, ever did, baby.." Bruno Mars- Grenade.
mati ? ada yang mau mati buat cinta? apa pula itu cinta? perasaan menggebu yang membuat rela mati itu disebut cinta? atau perasaan sakit teramat sangat saat ditinggalkan seseorang, itu adalah cinta? terserahlah bagaimana orang mendeskripsikan cinta. begitupula denganku. aku bahkan tidak begitu mengerti apa itu cinta. bagaimana jika kita lanjutkan, mulai dari mengapa aku memutuskan menulis ini. menulis tentang kita. aku. kamu. yang tadinya bahkan tidak ingin aku tulis. karna aku tidak ingin terlihat lemah, lemah karena tergorogoti oleh semacam virus yang menyebut diri mereka, galau. entahlah, otak dan hatiku kadang tak sejalan memang. seperti kebanyakan perempuan di luar sana.
semoga kamu membaca ini. semoga.
"fell in love unexpectedly, we ain't gotta rush, this is destiny.." Albert Posis- serendipity
aku dan kamu adalah dua orang yang terlambat move on dari masa lalu. kira-kira begitulah kita menganggap diri kita di awal, aku dan kamu, sebelum menjadi kita. bertemu pertama kali bertahun-tahun silam. beberapa kali bersapa di dunia maya tanpa bertatap muka. yang bagiku sangat menyenangkan. karna jujur, aku menyukai tatapan saat pertama kita bertemu. klise. kekanak-kanakan memang. disaat aku berpikir kamu diam-diam menyukaiku. benarkah itu? atau hanya perasaanku saja? aku rasa iya. perempuan mana yang tidak berpikir demikian jika beberapa kali mendapati laki-laki diam-diam memperhatikannya. perempuan, suka berpikir demikian memang. dan itu kesalahan pertamaku. jatuh cinta dalam lirikan diam-diammu.
lalu bagaimana bisa semuanya terlanjur jauh? secara tiba-tiba kamu memberiku kabar akan meninggalkan Indonesia. siapa aku? kita bahkan tidak pernah bertemu sekian tahun. dan semuanya mengalir seperti air. percakapan-percakapan itu. perasaan-perasaan itu. and what you said about me in your life? serendipity. orang yang tidak kau sangka akan dicintai oleh orang sepertimu. our feeling unexpectedly. you said you loved me, every single night. before i sleep. repeat, every single night. bagaimana bisa aku tidak jatuh cinta padamu berulang-ulang. jarak bahkan bukan masalah, karna teknologi terlalu canggih. kita berbeda benua, tapi hampir setiap malam aku melihatmu. bermain game, memainkan gitar dan piano, mendengarkan lagu, bahkan kita pernah menonton acara tv sama-sama. bagaimana bisa? kita membuat semua yang tidak mungkin menjadi mungkin. ada satu hal yang membuatku sedih suatu malam, kamu bilang "aku ga yakin kita akan long last, aku ga bisa liat masa depan aku di kamu". remember? aku bahkan mengingatnya sampai sekarang. detail kata per kata. yang membuatku hampir tidak bisa tidur seminggu setelahnya. tapi kemudian? perlakuanmu bahkan tidak menunjukan itu. ingatkah percakapan kita waktu itu.
"aku mungkin ga balik ke Indonesia. aku ingin tinggal dan kerja disini"
"oh ya? Brisbane banget? kenapa harus Brisbane?"
"emang kenapa? kamu ga mau aku ajak tinggal di Brisbane?"
dan iya. bahkan berbulan-bulan aku masi senyam senyum mengingat itu. segitunya? iya. aku sudah melihat masa depan itu. begitupula denganmu. setidaknya, itu yang ada dipikiranku. meskipun beberapa teman-temanku mengatakan: "long-distance relationship is never work, never" . well, i don't care. kita menjalaninya dengan sangat baik. its working for us. and in the end, just for me. not you. not us. just,me.
semoga kamu membaca ini. semoga.
"i wish that i could wake up with amnesia, and forget about the stupid little things,
like the way it felt to fall asleep next to you and the memories i never can escape.." 5sos- amnesia.
"aku uda ga bisa sama kamu" kata-kata itu ibarat, apa ya, petir? tidak. mungkin semacam goresan di jari. perih. luka yang aku coba obati sampai kemarin. ini memang bukan patah hati pertama, aku pernah mengalaminya, berkali-kali. hanya saja, patah hati kali ini memberikan banyak pelajaran hidup. benar-benar pelajaran yang sesungguhnya.
aku bertanya-tanya. jika memang kita tidak seharusnya bersama, apa arti kebahagian yang kamu beri begitu yakin diawal? atau memang sejak diawal, tidak ada keyakinan apapun? ah. aku yang memang bodoh. menganggap semua perkataanmu adalah kebenaran. menganggap semua cinta (bullshit) itu adalah kebenaran. dan menganggap bahwa jarak bukanlah suatu masalah. you told me about distance, remember? dan kamu menyakinkanku bahwa bosan bukanlah sifat kita. aku. kamu. disaat aku memaki bahwa semuanya palsupun, kamu masi meyakinkanku bahwa semuanya real. kenapa?
aku menyalahkan diriku. menyalahkan kebodohanku. menyalahkan ketakutanku akan kehilanganmu. menyalahkan kekurangan-kekuranganku. aku melakukan semua yang terbaik yang bisa aku lakukan untuk membuatmu tinggal. lebih dari apa yang pernah aku lakukan untuk orang-orang di masa laluku untuk tetap tinggal. but i did it to you. aku mengenyampingkan harga diriku untuk bersama kamu. memberikan semua waktu dan menghabiskan semua energi untuk memperdulikanmu. aku akan loyal, aku akan stay, aku akan menurut. hal-hal yang tidak akan aku lakukan jika aku tidak benar-benar mencintai. itulah yang aku tidak mengerti dari jalan Tuhan. aku sudah berusaha memberi yang terbaik, tapi tidak pernah cukup untuk membuatmu tetap tinggal. lalu, apalagi yang bisa aku beri? tidak ada.
tapi kamu harus tau satu hal. satu hal yang membuat luka itu belum sembuh sampai kemarin. nothing happened at that time. kita bahkan tidak bertengkar. kamu, semalam sebelumnya berjanji ingin menelponku. bahkan sehari sebelumnya masih mengatakan kamu mencintaiku. dan di hari itu, kamu bilang "we're break, doesnt mean we're break up. i just need space". aku memohon, merengek, benar-benar kehilangan harga diri, untuk memintamu tetap tinggal. tapi kamu bilang tidak bisa, hingga akhirnya aku memberimu space. untuk berpikir, untuk memintaku kembali. harapanku. setidaknya begitu. dan kemudian, 2 minggu kemudian, kamu bersama perempuan lain. aku tahu kesalahanku, yang membuatmu meminta jarak. tapi akhirnya aku sadar, bukan itu alasannya. you're just not that into me. you were never sure of with me. hope she gave you things i didn't give to you.
semoga kamu membaca ini. semoga.
"sometimes i start to wonder, was it just a lie?
if what we had was real, how could you be fine?
cause i'm not fine at all.." 5sos- amnesia
berhari-hari, berminggu-minggu aku mencoba menyakinkan diriku bahwa aku akan baik-baik saja. seperti yang kamu bilang. aku akan baik-baik saja tanpa kamu. tapi, aku merasa akan berhenti bernafas, melihatmu bahagia diatas penderitaanku. tidak, bukan itu. aku tidak menerima kebohongan yang begitu lama. kepalsuan yang berkedok cinta. lucu. tapi aku belajar satu hal, dari Tuhan. aku pikir, aku akan mati karna patah hati. tapi Tuhan memberiku sakit, yang hampir membuatku mati. for sure, aku-jatuh-sakit-dan-hampir-mati. well, masikah aku berpikir patah hati akan membuat aku mati? tentu, tidak.
itulah kenapa aku menulis ini. aku bersyukur luka (patah hati, dibohongi, dan mungkin, diselingkuhi) itu sembuh. setidaknya, aku menyembuhkannya karena ikhlas. someone told me "Forgiveness is like letting a prisoner free and finding out the prisoner was you". so, i choose to forgive you, to make me feel 'free'. and you don't need to apologize, anymore.
dan mauku hanya satu. semoga aku tidak pernah mendapat luka yang sama lagi. aku tidak meminta lebih, misal meminta berhubungan baik denganmu, seperti permintaanmu padaku. kamu meminta kita untuk tetap berteman. karna kenyataannya, kita tidak pernah berteman. aku tidak pernah mengenalmu. we are perfect stranger. forever stranger. setelah meng-un-follow semua akun sosial mediamu. aku tak tau apa-apa lagi tentangmu. aku yang memilih untuk tidak tau apa-apa. karna aku tidak peduli. kita tidak saling kenal. dan lucu memang aku masih saja menulis ini, atau mungkin bodoh. aku slalu berjanji pada diriku. ini tulisan terakhir tentangmu. semoga kali ini aku bisa menepati janjiku.
semoga kamu membaca ini. semoga.
"bags all packed, make sure you remember averything.
no looking back, no more, not for anything.
this is what you wanted, isn't it?
clear it out just like you've never been
what's a goodbye good for, anyway?" Sam tsui- Shadow.
karena mungkin hubungan kita tidak akan pernah membaik. karena aku tidak ingin mengenal kamu dan bahkan aku berharap seharusnya kita tidak pernah bertemu. perlahan, kita akan kembali menjadi orang asing di dunia. di benua kita masing-masing.
be good there, hey gigi kelinci.
be good there.
please, do not come in anyplace i can see you.
do not come in my dreams, again.
"I'm trying hard to forget you,
but empty walls won't let me let you go.
you say you wish me well without you.
but something 'bout you tells me that you know,
when you took it all you forgot
your shadow.
your shadow.." Sam Tsui- Shadow.
(ter-inspirasi dari tulisan mba Nalu, di tumblr :)
Rabu, Juni 25, 2014
Forgiving.
Aku pikir, aku akan mencintaimu selamanya.
Dan ternyata, aku membencimu.
Aku juga bersumpah, untuk tidak memaafkanmu.
Seumur hidupku.
Sampai aku mati.
Tapi.
Ya, tapi..
tapi jikalau suatu hari aku memaafkanmu.
Mungkin aku sedang berbaik hati.
Melepaskan sedikit siksa kubur untukmu.
Karna yang aku tau.
Sakit hati manusia, tidak bisa dimaafkan oleh Allah.
Kamu, harus mendapat maaf dariku.
Dariku, yang tidak menerima apapun perlakuanmu.
Sampai detik aku menulis ini.
Dan, ini bukan dendam.
Bukan pula caci maki.
I just, need more space, oh times, i mean.
For forgiving.
If you know what i mean, Liar.
Kamis, Juni 19, 2014
Lebih dari sahabat.
Ini line semalem.
Seorang sahabat memberitahu hal yang tidak ingin kita tau, tidak ingin kita dengar, atau takut untuk kita akui kebenarannya.
Tapi mereka harus.
Dan, kitapun harus menerima.
Sebulan ini. Dari minggu terakhir bulan mei sampai tadi malam, Allah memberikan kekuatan dari cobaannya. Dan hanya bisa berharap selalu diberikan jalan yang tepat.
Bagaimana bisa aku meragukan kuasa-Nya jika selama hidupku Dia menempatkan orang-orang hebat disekelilingku.
Keluarga yang luar biasa, dan para sahabat yang tidak bisa digambarkan dengan kata-kata.
Especially this girl, the only one i want to hug right now.
Terima kasih ya Allah, Engkau menghadiahkan sahabat dalam hidupku.
Lebih dari itu, bahkan lebih dari saudari.
Dan aku mohon, sampai kapanpun jangan biarkan kami terpisah.
Aku sudah mengerti bagaimana rasanya kehilangan dan mengikhlaskan.
Jaga orang-orang yang aku sayang, dan sayangi mereka seperti Engkau menyayangiku.
Kamis, Juni 12, 2014
siapa sangka?
sendiri. dalam ruangan yang selalu sama.
bosan. hanya memainkan ipad yang isinyapun hanya itu-itu saja.
jari tangan mulai membuka album foto, sama. isinya itu-itu saja.
sampai aku menangkap satu foto yang harusnya sudah tidak ada.
capture skype kita.
dulu.
aku tersenyum dengan bibir sedikit terbuka.
dan kamu, tertawa memperlihatkan serangkaian gigi putihmu.
gigi kelinci yang dulu jadi favoriteku.
dulu.
aku memandanginya.
memperbesar. memperkecil. memperbesar.
berulang-ulang.
tidak. aku tidak merindukanmu.
sama sekali tidak.
dan aku tidak berbohong.
hanya saja, bibirku berucap pelan.
berkali-kali.
sambil terus memandangi foto itu.
siapa sangka ternyata kamu sejahat itu.
siapa sangka aku sesayang itu sama kamu.
siapa sangka sekarang aku begitu membencimu.
siapa sangka?
dan aku memilih untuk menghapus foto itu.
foto yang seharusnya memang sudah tidak ada.
yang seharusnya terhapus bersama foto-foto lainnya.
bosan. hanya memainkan ipad yang isinyapun hanya itu-itu saja.
jari tangan mulai membuka album foto, sama. isinya itu-itu saja.
sampai aku menangkap satu foto yang harusnya sudah tidak ada.
capture skype kita.
dulu.
aku tersenyum dengan bibir sedikit terbuka.
dan kamu, tertawa memperlihatkan serangkaian gigi putihmu.
gigi kelinci yang dulu jadi favoriteku.
dulu.
aku memandanginya.
memperbesar. memperkecil. memperbesar.
berulang-ulang.
tidak. aku tidak merindukanmu.
sama sekali tidak.
dan aku tidak berbohong.
hanya saja, bibirku berucap pelan.
berkali-kali.
sambil terus memandangi foto itu.
siapa sangka ternyata kamu sejahat itu.
siapa sangka aku sesayang itu sama kamu.
siapa sangka sekarang aku begitu membencimu.
siapa sangka?
dan aku memilih untuk menghapus foto itu.
foto yang seharusnya memang sudah tidak ada.
yang seharusnya terhapus bersama foto-foto lainnya.
Minggu, Mei 25, 2014
London, you are my serendipity.
“Waiting for your..call I'm sick, call I'm angry
Call I'm desperate for your voice
Listening to the song we used to sing in the car
Do you remember butterfly early summer
It's playing on repeat, just like when we would meet…”
(Secondhand
Serenade – Your Call)
Its should be a good day, with good song and good coffee.
But I’m alone, siting here with my guitar. Ya, aku menikmati langit sore ini
dari dinding kaca kamar lantai 9 apartement dengan memainkan gitar, beristirahat
dari novel yang aku baca sejak 2 jam lalu. Call me over-thinker, because I’m
always thinking about someone, everytime, in a busy-and-have-fun time. I always
thinking about him. Dan tiba-tiba handphone yang sedari 2 jam lalu tidak
mengeluarkan suara itu berdering, sebuah line message.
“sayang, aku uda nyampe
Liverpool ya"
Itu
Line dari pacarku yang sekarang berkuliah di London, hari ini dia akan menonton
live pertandingan Liverpool entah melawan siapa, aku tidak begitu mengerti. Dan
aku hanya menjawab dengan kata-kata seadanya.
“iya, have fun ya"
Sejak
6 bulan yang lalu, Alby (iya nama pacarku itu Alby) bertolak ke London untuk
melanjutkan kuliahnya, tepatnya di The Imperial College of Science, bisa
ditebakkan dia mengambil kuliah apa disana. Awalnya aku tidak begitu setuju
kenapa dia harus memilih London, tapi karena semua keluarganya pindah kesana,
aku bisa apa?
Aku
ingat betul bagaimana dia bercerita tentang indahnya kota London, dan berkata
bahwa suatu hari dia akan membawaku kesana. Hampir setiap kali dia pergi
menjelajahi kota London, dia akan mengirimkan foto dan bercerita dengan semangat,
katanya untuk merayuku agar mau menyusulnya kesana.
Pernah
suatu ketika dia pergi ke Menara Big Ben yang berada disepinggiran Sungai
Thames yang membelah kota London itu, dia mengabadikan kota London dari London
Eye, mengirimkannya untukku, agar aku melihat apa yang dia lihat disana dan
lagi-lagi dia mengatakan hal yang sama.
“Someday, I will bring
you here, melihat kota London yang membuatku jatuh cinta sejak pertama kali aku
menginjakan kaki disini” dan aku hanya berharap bahwa itu akan menjadi
kenyataan kelak.
London Eye
Selain
alasan itu, aku memang pernah bercerita kepada Alby kalo aku ingin sekali ke
Stoneheng, yang berada di dekat London, aku tidak tau kenapa aku jatuh cinta
dengan Stoneheng yang hanya berisi batu-batu. Dan lagi-lagi dia berjanji akan
membawaku kesana jika aku menyusulnya ke London. Lagi-lagi London. Alby juga
menceritakan ketika dia melewati Tower Bridge, bagaimana indahnya saat malam
hari. Jujur, aku ingin sekali kesana, bukan hanya karena keindahan London, tapi
Alby-ku ada disana. Iya, Alby-ku ada di London.
Stoneheng
Aku
adalah tipe orang yang tergila-gila
dengan sejarah dunia, itu juga alasan kenapa aku ingin sekali berkeliling
Eropa, karna negara-negara Eropa memiliki sejarah yang paling banyak dan
terkenal seantero dunia. Aku sempat berpikir, kenapa aku tidak memulainya dari
England ? ah, lagi-lagi juga karena ada Alby disana. Bagaimana bisa aku tidak
menginginkan bertemu dengannya setelah 6 bulan terakhir kali aku melihatnya,
mengantarkannya ke Airport untuk bertolak ke London.
London
Alby
tidak pernah lelah untuk merayuku agar secepatnya menyusul ke London, lagi dan
lagi, iya “lagi” dia mengirimkan ku foto-foto dan bercerita tentang
kunjungannya ketempat-tempat bersejarah penuh seni yang ada di London, Catedral
St Paul yang menjadi icon dan mendomisili langit London. Benteng Windsor, Hampton
Court palace yang merupakan bekas kediaman Raja Henry VIII yang memperluas dan
mengembangkan istana tersebut. Istana kerajaan ini berada di barat daya kota
London, memiliki perabotan istana yang menakjubkan, permadani dan lukisan. Di
dalamnya juga ada kebun seluas 60 hektar yang meliputi labirin terkenal dan
Great Vine.
St Paul's Cathedral
Alby
juga mengunjungi Istana Kensington yang dibentuk oleh generasi perempuan
kerajaan dari Queen Mary ke Victoria dan baru-baru ini Diana, Princess of
Wales. Istana ini memiliki beberapa taman dengan gaya elegan seperti Sunken
Garden. Dia juga mengunjungi 30 St Mary Axe (The Gherkin), Hunterian Museum, Museum
of London, Buckhingham Palace, National Portrait Gallery, St.
Martin-in-the-Fields Church, Sherlock Holmes Museum and many more. Itu adalah list yang pernah aku tulis
dalam rencana masa depanku. Yang membuatku tidak habis pikir adalah, Alby
mengingat semuanya. Dan dia mendatangi semuanya dalam 2 bulan pertama dia
tinggal disana,, masih dalam rangka menarikku kesana. Ah seandainya aku bisa,
aku akan menyusulmu kesana, Bi.
Sherlock Holmes Museum
Aku
membayangkan betapa bahagianya Alby sekarang menonton bola secara live di Anfield, even
ini bukan the first time-nya karena dia sudah menonton Chelsea di Stamford Bridge
yang merupakan club favoritnya itu berkali-kali. Tapi karena dia penggila bola,
setiap menonton bola (entah club apapun itu asalkan dari Inggris) adalah
menyenangkan baginya, dan melihat kehebohan dia saat menonton bola adalah favoritku.
Ya, you can call me crazy, but its true. I’m crazy for him. aku bukan tipe cewek
kebanyakan yang bete ditinggalkan pacar untuk begadang semalam suntuk menonton
bola atau seharian bermain FIFA, karena aku menyukai Alby saat melakukan semuanya,
menonton bola dan bermain FIFA.
Stamford Bridge
Tidak
terasa aku menghabiskan secangkir Cappuccino dalam mug bertuliskan Serendipity pemberian Alby, mug
favoritku. Ah, apasih yang tidak menjadi favoritku yang berhubungan dengan Alby.
Bahkan aku merindukan bagaimana dia menatapku dan bau tubuhnya yang khas, aku
merindukannya. Semuanya. Aku kembali memetikkan jariku, dan menyanyi dengan
sedikit menggumam.
mug serendipity
Surrounding me just like the wind
'Cause you're the one who makes me sing
Help me find myself like how I found you oh
I need you so we can live happily too ohh
I just want you…
(AJ Rafael- I just want
you)
Aku
sedikit terlelap saat aku mendengar handphone ku bordering, Line Call dari Alby.
Aku melirik jam yang menunjukan pukul 10.15 PM, yang artinya pukul 4.15 PM waktu
di Liverpool.
“sayang, kamu udah
tidur ya? Maaf ya aku ganggu kamu. Aku jadinya nginep di Liverpool, dan besok
pagi baru balik ke London, nanti aku kabarin kamu oke. Good night ya, I love
you”
“I love you too baby,
take care ok” dengan suara lirih karena masih mengantuk aku melanjutkan
tidurku.
Nasib long-distance relationship yang berbeda zona waktu
6 jam, membuat aku dan Alby agak sedikit kesulitan untuk berkomunikasi
awal-awal kepindahannya ke London. Tapi lama kelamaan, kami terbiasa dan
menemukan cara lain, entah itu aku yang akan begadang atau dia, setidaknya itu
satu-satunya cara membuat long-distace work for us. I miss him so damn much. Aku merindukan demtingan 'lullaby' dari kelentikan jarinya, alunan nada suaranya saat menyanyikan 'Almost is Never Enough"-nya Arianne dan kami menyanyikkannya bersama-sama. Menikmati langit sore dengan piknik-piknik lucu dengan bekal seadaanya dan menghabisnua dengan mengobrol banyak tentang hari-hari kami. Aku merindukan semua tentang dia. Aku akan menyusulnya.
Liverpool City Hall
Alby sekarang sudah kembali ke London, dan kami mengobrol
semalaman suntuk, semalaman untuk ukuranku di Jakarta mengingat besok sabtu
jadi tidak masalah untuk tidak tidur. Dia menceritakan bagaimana dia mengagumi
kota Liverpool dengan keindahan bangunan-bangunan tua yang membuat Liverpool
menjadi European Capital of Culture di
tahun 2008 oleh UNESCO. Dia juga mampir ke The Beatles Story, band legendaris
favorite Alby, dimana setiap tempat di Liverpool semuanya memutar lagu The
Beatles katanya. Dan apalagi yang tidak akan dilupakan oleh Alby yaitu
mengunjungi Anfield, yang merupakan salah satu kuil sepakbola paling terkenal
di muka bumi, entahlah aku tidak terlalu mengerti tentang sejarah
persepak-bolaan dunia. Minggu depan Alby akan ke Manchester, dan aku akan
mendengarkan lagi bagaimana isi Manchester. Ah Alby, sesungguhnya aku sudah
sangat tertarik untuk menyusulmu kesana. Tapi bagaimana lagi aku harus
menjelaskannya, ah sudahlah.
Manchester City Town Hall
Manchester, selain kunjungannya ke Universitas Manchester, tujuan utamanya adalah di hari yang sama ada pertandingan Manchester United entah melawan apa di Old Trafford. Dan tidak ketinggalan untuk mampir ke Stadion Etihad. Dasar penggila bola, dia kan bisa kesana lagi kapan-kapan, setidaknya dengan mengajakku even aku tidak mengerti apa-apa tentang bola. Ah, aku mulai kesal dengan ceritanya, kesal dengan alasan kenapa aku tidak bisa menyusulnya kesana. Ditambah lagi dia mengunjungi Teater Palace Manchester, Piccadilly Gardens, Museum of Science & Industry, The Manchester Museum, dan John Rylands Library. Itu juga termasuk dalam list ku jika someday aku bisa berkeliling Inggris.
Old Trafford
Alby
juga sudah menginjakan kakinya ke Oxford University, universitas dimana tadinya
akan aku masuki, tapi seperti yang sudah aku katakan sebelumnya, aku punya
alasan kenapa aku tidak bisa ke Inggris. Alasan yang mungkin tidak masuk akal
untukku, tapi harus aku turuti.
Time flies, sudah hampir setahun Alby tinggal di London,
Line call and video call, baik itu Line or Skype its not enough for me and him.
How do I say I miss him and hope to meet up one day soon in London ? Aku harus
mencari cara untuk bisa kesana. Bagaimanapun aku harus bisa membujuk mama untuk
mengijinkanku kesana, menempuh berpuluh jam didalam pesawat. Satu-satunya alat
transportasi yang dibenci mama, yang membuatnya trauma setengah mati. Papa adalah
salah satu korban hilangnya pesawat Adam Air
boeing 737 pada tanggal 1 Januari 2007 silam, ketika itu papa mendapat
tugas dinas ke Makassar, setelah sebelumnya mendapat tugas di Surabaya. Hari itu
papa menelpon mama seolah itu terakhir kalinya mereka saling bicara, aku ingat
betul kata-kata papa waktu itu.
“Tira, papa lanjut
tugas ke Makassar untuk 3 bulan, papa kangen sama kalian disana. Baik-baik ya
selama papa tinggal, jaga mama dan ade ya nak, papa sayang Tira”
Kepada mamapun papa mengatakan hal yang sama, dia
menitipkanku dan Tasya, adikku kepada mama seolah-olah dia tidak akan pernah
pulang. Dan ketika nama papa disebutkan dalam berita hilangnya Adam Air boeing 737 di Selat Majene, Sulawesi itu
membuat mama shock dan mama dirawat dirumah sakit selama 2 minggu. Sejak saat
itu, baik mama ataupun aku, tidak dibolehkan menaiki pesawat, apapun jenisnya. Setelah
7 bulan pencarian bangkai pesawat yang masih simpang siur kenapa pesawat Adam
Air boeing 737 itu jatuh, ditemukan kedua
black box ( dua black box? Ya, black box setiap pesawat memang ada 2 yaitu 1
Flight Data Recorder dan 1 Cockpit Voice Recorder) berhasil diangkat dari dasar
laut. Investigasi menunjukkan bahwa komponen pesawat yang bernama IRS (Inertial
Refference Systems) mengalami kerusakan. IRS berfungsi sebagai sistem navigasi
pesawat, yang menghitung posisi koordinat pesawat ketika terbang. Tapi apapun
alasannya, mama tidak bisa menerima bahwa papa sudah tidak ada. Dia tetep
menganggap bahwa pesawatlah yang membunuh papa. Aku bahkan tidak tahu harus
berbuat apa agar amam mengubah pikirannya tentang itu, dan membiarkanku naik
pesawat menuju London.
Berbagai cara aku lakukan, aku ingin membuktikan kepada
mama bahwa tidak semua pesawat akan jatuh. Tapi berita hilangnya pesawat Boeing
777-200 milik Malaysia Airline membuat rencanaku gagal dan menunda
keberangkatanku ke London, karena mama tetap saja melarangku menaiki pesawat. Hampir
2 tahun sekarang aku belum bertemu Alby, kerinduanku sudah memuncak,
keinginanku untuk mengunjungi Inggris sudah menggebu-gebu karena semua cerita
Alby yang tidak ada habisnya. Aku akui bahwa usahanya selama hampir 2 tahun
sangat luar biasa, dan aku akan memberikan surprise padanya dengan datang
kesana tanpa pemberitahuan apapun. Its will be the best surprise ever, right ?
Hello world, Hope you're listening
Forgive me if I’m young, For speaking out of turn
There’s someone I’ve been missing
I think that they could be…The better half of me
They’re in the wrong place trying to make it right
But I’m tired of justifying
So I say to you..
Come home…Come home
Cause I’ve been waiting for you
For so long…For so long
Right now there's a war between the vanities
But all I see is you and me
The fight for you is all I’ve ever known
So come home…
(Onerepublic – Come Home)
Suffle lagu dari iTunes membuatku terpaku beberapa saat,
setelah aku menyadari ada Line Call dari Alby.
“Its too early for the
call, right? Pukul 10 pagi artinya jam 4 subuh di kamu?”
“Tira..”
“Ay ?” (ini bukan
berarti ayang or something like that, tapi kebalikan dari kata Ya, FYI)
“We need to talk” entah
kenapa jantungku berdetak cepat seketika, aku benci mendengar kalimat itu. Pasti
hal serius jika dia menelponku sepagi ini.
"I think we need some space, for a while"
"why? Alby kamu lagi dimana sih?"
"ya gapapa, mungkin kita mesti mikirin lagi hubungan kita, kamu tau kan aku ga bakal balik ke Indonesia lagi"
"I think we need some space, for a while"
"why? Alby kamu lagi dimana sih?"
"ya gapapa, mungkin kita mesti mikirin lagi hubungan kita, kamu tau kan aku ga bakal balik ke Indonesia lagi"
“Bi..are you ok?”
“Ya, I’m ok."
“Aku yang akan kesana
sayang. Please tunggu aku kesana ya” aku sudah terisak sejak 10 menit yang
lalu.
“You don’t need to come
here, Tir"
“Kamu kalah sama jarak?”
“For sure, its not just
about distance”
“You find someone else?”
“it’s the best way for
us, trust me sometimes long-distance is never work” aku tahu suara nafas itu, aku tahu
dia menahan air matanya.
“I trust you, just give
me a time. I will be there ok”
“Tir, its hard for me ok”
"you think is easy for me?"
"lets make its easy for us, ok?"
"Bi, after all this time. after all the things we did, and you wanna give up?" Aku terisak
"ok, i will make it easy for you Tir, i find someone else"
“After you say you love
me last night and now you say you find someone else ?”
“aku uda mikirin semuanya,
dan ini keputusan aku. Kita uda ga bisa sama-sama, maafin aku Tir”
“I can’t forgive you,
for sure” aku memandang tiket yang ada ditanganku, tiket ke London. Yang tadi
akan aku foto dan kukirimkan ke Alby. Aku hanya bisa menangis dalam diam. And
its over. After all this time, after all the things our did, its just, over.
“how could you hurts somebody
when you said that you need me so
how could you leave somebody
when you said that you love me so
first time you said that i was yours
you change my life around
loving you is like living in heaven
but the day when you broke my heart
i felt from up above
you told me how sorry you were..”
(Glenn Fredly –
Hurt So Bad)
Tapi aku akan tetap pergi ke London, dengan atau tanpamu
Bi. London, its gonna be something that always remember me of someone who fails
to keep his promise(s).” ucapku lirih dalam hati.
“I'm sorry, I'm really a mess right now
I'm trying my best to get it together somehow
I can't see this way, locked up in this pain that
you left me
I'm unraveling, looking for things that'll never be
Stars fade away they just crash into space
Disappear from the light like you and I
Tell me where love goes when it's gone
Tell me where hearts go when they go wrong..”
(Haley Reinhard –
Undone)
Langganan:
Postingan (Atom)